Tradisi dan Budaya masyarakat Bali

 Tradisi dan Budaya masyarakat Bali

tradisi dan budaya masyarakat Bali yang perlu kalian ketahui sebelum berlibur ke Bali. Bali kerap dikenal sebagai pulau surganya tempat liburan, Bali memang banyak sekali memiliki daya tarik wisata yang bisa kita kunjungi apalagi keindahan alamnya yang sangat luar bisa, selain itu Bali di kenal juga dengan keunikan budayanya atau tradisinya. nah kalau kita berbicara mengenai budaya atau tradisi yang di miliki oleh masyarakat Bali, di mana kalian akan menemukan keunikan tersendiri di masing masing daerah yang ada di Bali serta budaya yang di miliki di masing masing daerah yang ada di Bali mungkin ada yang berbeda ada juga mirip tetapi ada perbedaan sedikit. mengapa seperti itu? Karena kami masyarakat Bali khususnya memiliki prinsip di mana cara pelaksanaan baik itu tradisi agama, budaya maupun yang lainnya di sesuaikan juga dengan desa masing-masing serta tempat atau waktu pelaksanaannya dan keadaannya. Nah saat kalian pertama kali berliburan ke bali kalian banyak sekali akan menemukan atau hanya melihat tradisi di daerah yang kalian tinggalin di Bali, mungkin tradisi ini tidak akan kalian temukan atau lihat di daerah-daerah luar Bali di antaranya sebagai berikut:
Hello guys. ada yang merencanakan liburan ke Bali gak? kalau ada nah kalian perlu ketahui nih tradisi dan budaya masyarakat Bali yang perlu kalian ketahui sebelum berlibur ke Bali. Bali kerap dikenal sebagai pulau surganya tempat liburan, Bali memang banyak sekali memiliki daya tarik wisata yang bisa kita kunjungi apalagi keindahan alamnya yang sangat luar bisa, selain itu Bali di kenal juga dengan keunikan budayanya atau tradisinya. nah kalau kita berbicara mengenai budaya atau tradisi yang di miliki oleh masyarakat Bali, di mana kalian akan menemukan keunikan tersendiri di masing masing daerah yang ada di Bali serta budaya yang di miliki di masing masing daerah yang ada di Bali mungkin ada yang berbeda ada juga mirip tetapi ada perbedaan sedikit. mengapa seperti itu? Karena kami masyarakat Bali khususnya memiliki prinsip di mana cara pelaksanaan baik itu tradisi agama, budaya maupun yang lainnya di sesuaikan juga dengan desa masing-masing serta tempat atau waktu pelaksanaannya dan keadaannya. Nah saat kalian pertama kali berliburan ke bali kalian banyak sekali akan menemukan atau hanya melihat tradisi di daerah yang kalian tinggalin di Bali, mungkin tradisi ini tidak akan kalian temukan atau lihat di daerah-daerah luar Bali di antaranya sebagai berikut:

1. Mebanten Saiban atau Ngejot
 
Yadnya Sesa adalah suatu persembahan yang dilakukan setiap hari yang disebut dengan "Nitya Karma" nah Yadnya Sesa ini dilakukan oleh masyarakat Bali pada saat atau setelah selesai masak serta sebelum menikmati makanan yang di buat di pagi hari, kalau lebih gampang nya (sebelum makan harus melaksanakan mebanten saiban), guys untuk mebanten saiban pada umunya di lakukan di pagi hari saat selesai masak kurang lebih pada jam 06.00 wita sampai siang kalau sore masyarakat bali sangat jarang sekali melakukan tradisi ini nah kembali ke point nya ya guys yang di atas, nah misalnya kalau sudah selesai mebanten saiban baru kita boleh makan, masyarakat Bali wajib setiap hari melakukan kegiatan atau tradisi ini yang mana tujuannya adalah sebagai rasa wujud syukur atas apa yang sudah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa),
Tradisi ini kalian akan lihat juga di daerah-daerah yang ada di Bali, yang mana "Mesaiban" atau yang dikenal juga dengan nama lain yaitu "Ngejot" merupakan tradisi dalam bahasa Sansekerta di sebut dengan istilah "Yadnya Sesa" lalu apa sih itu "Yadnya Sesa"? Yadnya Sesa adalah suatu persembahan yang dilakukan setiap hari yang disebut dengan "Nitya Karma" nah Yadnya Sesa ini dilakukan oleh masyarakat Bali pada saat atau setelah selesai masak serta sebelum menikmati makanan yang di buat di pagi hari, kalau lebih gampang nya (sebelum makan harus melaksanakan mebanten saiban), guys untuk mebanten saiban pada umunya di lakukan di pagi hari saat selesai masak kurang lebih pada jam 06.00 wita sampai siang kalau sore masyarakat bali sangat jarang sekali melakukan tradisi ini nah kembali ke point nya ya guys yang di atas, nah misalnya kalau sudah selesai mebanten saiban baru kita boleh makan, masyarakat Bali wajib setiap hari melakukan kegiatan atau tradisi ini yang mana tujuannya adalah sebagai rasa wujud syukur atas apa yang sudah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), nah pada umumnya banten saiban ini terdiri dari potongan daun pisang yang di potong bentuk kotak atau persegi kecil, dan di tata dengan rapi di atas wadah seperti nampan, kalau di Bali di sebut dengan nama (Nare), nah setelah di tata dengan rapi lalu di atas daun pisang tersebut yang bentuknya persegi empat ini, di atasnya akan diisi nasi putih yang baru matang sedikit" gak terlalu sedikit sih isinya sedang lah, setelah semuanya terisi nasi putih lalu di atas nasi putihnya akan diisi parutan kelapa yang sudah di keringkan dan di campur-kan dengan pewarna kuning, kalau di Bali di sebut dengan nama (saur) itu, nah kadang di setiap daerah yang ada di Bali mungkin kalian akan melihat ada perbedaannya entah itu penggunaan saur nya atau nasi putihnya ada di beberapa daerah yang ada di Bali nasi putih di ganti dengan bubur putih dan saur nya itu di ganti dengan sayuran campur kalau  di Bali disebut dengan (jukut urab), nah ada juga guys nasi putihnya di ganti dengan nasi kuning, kalau penggunaan nasi kuning ini biasanya pada saat membuat nasi kuning atau pada saat hari raya Banyu pinaruh ya guys. karena seperti yang aku bilang sebelumnya baik itu tradisi agama, budaya maupun yang lainnya  di sesuaikan juga dengan desa masing masing serta tempat atau waktu pelaksananya guys dan keadaannya juga. Mebanten saiban ini akan di haturkan (disajikan) di masing masing merajan (pura keluarga).
 
2. Tradisi Ngerebeg
 
Tradisi gerebeng ini rutin digelar serta diikuti oleh 7 banjar yang termasuk ke dalam desa pekraman tegalalang dalam rangkaian upacara puja wali yang digelar di Pura Duur Bingin, di gelarnya tradisi dan budaya ini adalah yang mana bertujuan untuk menetralisir pengaruh negatif yang ada di desa pekraman tegalalang, nah tradisi ngerebeg ini dilaksanakan sehari menjelang piodalan atau puja wali di Pura Duur Bingin lebih tepatnya setiap 210 hari sekali, dan selalu dilaksanakan pada saat Pegat Uwak pada Budha Kliwon Pahang, nanti meraka yang mengikuti tradisi ngerebeg ini setelah rangkaian upacara lainnya sebelum mereka berjalan mengelilingi desa
Tegalalang tidak di kenal hanya dengan keindahan alamnya seperti tegalalang rice terrace, namun tegalalang juga memiliki tradisi unik yang mana mungkin tradisi ini tidak akan  kalian pernah temukan di daerah atau desa-desa yang ada di Bali selain di tegalalang, di dalam tradisi ngerebeg ini hanya melibatkan anak laki-laki saja baik itu masih anak kecil, hal menarik yang bisa kalian lihat pada saat upacara ngerebeg di tegalalang ini adalah setiap semua masyarakat laki laki atau peserta semua tubuhnya akan diiasi dengan cat warna warni, ada juga yang mengecat tubuhnya dengan karakter seram-seram. Kenapa diiasi dengan karakter seram seram, dimana untuk mewakili dari makhluk halus itu sendiri seperti (wong samar) yang mana sering mengganggu anak-anak.Tradisi gerebeng ini rutin digelar serta diikuti oleh 7 banjar yang termasuk ke dalam desa pekraman tegalalang dalam rangkaian upacara puja wali yang digelar di Pura Duur Bingin, di gelarnya tradisi dan budaya ini adalah yang mana bertujuan untuk menetralisir pengaruh negatif yang ada di desa pekraman tegalalang, nah tradisi ngerebeg ini dilaksanakan sehari menjelang piodalan atau puja wali di Pura Duur Bingin lebih tepatnya setiap 210 hari sekali, dan selalu dilaksanakan pada saat Pegat Uwak pada Budha Kliwon Pahang, nanti meraka yang mengikuti tradisi ngerebeg ini setelah rangkaian upacara lainnya sebelum mereka berjalan mengelilingi desa dan nanti mereka akan kembali lagi ke Pura Duur Bingin, nanti kalau liburan ke tegalalag dan tepat saat melaksanakan tradisi ngerebeg ini kalian akan melihat masyarakat-masyarakat yang mengikuti tradisi ini di jalan.
 
3.  Tradisi Siat Sampian di Bedulu Gianyar
 
tradisi siat sampian yang mana tradisi ini dilaksanakan di Pura Samuan Tiga Bedulu, nah dimana Pura Samuan Tiga ini adalah tonggak sejarah dan pertemuan untuk menyatukan sekte yang ada di pulau Bali yang mana muncullah istilah Pura Khayangan Tiga di setiap masing-masing desa pekraman, perlu kalian ketahui untuk yang masih awam mengenai apa sih itu "Siat dan Sampian" nah Siat yang artinya Perang sedangkan Sampian itu yang artinya rangkaian janur yang digunakan untuk saranan persembahyangan, tradisi ini di laksanakan dalam rangka Puja Wali di Pura Samuan Tiga dimana perang sampian ini dilaksanakan oleh pengayah (peserta) laki-laki yang dimana disebut dengan nama Jero  Parekan sedangkan untuk pengayah perempuan di sebut dengan nama Jero Permas, proses tradisi ini dilakukan baik itu laki-laki maupun wanita yang manan sudah melakukan proses pawintenan nah tujuan dari tradisi perang sampian ini adalah penghormatan bersatunya sekte di pulau Bali disamping itu sampian juga disimbolkan sebagai senjata cakra dari Dewa Wisnu
Gianyar dikenal dengan keindahan seni seninya termasuk juga tradisi yang dimilikinya salah satunya adalah tradisi siat sampian yang mana tradisi ini dilaksanakan di Pura Samuan Tiga Bedulu, nah dimana Pura Samuan Tiga ini adalah tonggak sejarah dan pertemuan untuk menyatukan sekte yang ada di pulau Bali yang mana muncullah istilah Pura Khayangan Tiga di setiap masing-masing desa pekraman, perlu kalian ketahui untuk yang masih awam mengenai apa sih itu "Siat dan Sampian" nah Siat yang artinya Perang sedangkan Sampian itu yang artinya rangkaian janur yang digunakan untuk saranan persembahyangan, tradisi ini di laksanakan dalam rangka Puja Wali di Pura Samuan Tiga dimana perang sampian ini dilaksanakan oleh pengayah (peserta) laki-laki yang dimana disebut dengan nama Jero  Parekan sedangkan untuk pengayah perempuan di sebut dengan nama Jero Permas, proses tradisi ini dilakukan baik itu laki-laki maupun wanita yang manan sudah melakukan proses pawintenan nah tujuan dari tradisi perang sampian ini adalah penghormatan bersatunya sekte di pulau Bali disamping itu sampian juga disimbolkan sebagai senjata cakra dari Dewa Wisnu 

4. Tradisi Omed-Omedan

dalam bahasa indonesia omed-omedan itu artinya tarik menarik antara pemuda dan pemudi, nah pemuda itu di panggil untuk anak-anak muda yang lali-laki sedangkan pemudi itu panggilan untuk yang perempuan terkadang tradisi ini di barengi dengan adegan ciuman atau pelukan dari keduanya nanti beberapa orang saat adengan akan di sirami air diantara keduanya. Tradisi ini sebagai wujud kegembiraan setelah menjalankan Hari Raya Nyepi
Desa Sesetan Denpasar Selatan memiliki tradisi yang unik dimana tradisi ini di sebut dengan nama Omed-Omedan tradisi ini di laksanakan oleh masyarakat hanya 1 tahun sekali bertepatan juga pada saat hari Ngembak Geni sehari setelah hari raya Nyepi akan di mulai sekitar jam 14.00 tradisi omed-omedan ini akan dilaksanakan selama 2 jam, nah tradisi ini dilakukan hanya khusus muda mudi saja yang belum menikah dan umurnya minimal 13 tahun, dalam bahasa indonesia omed-omedan itu artinya tarik menarik antara pemuda dan pemudi, nah pemuda itu di panggil untuk anak-anak muda yang lali-laki sedangkan pemudi itu panggilan untuk yang perempuan terkadang tradisi ini di barengi dengan adegan ciuman atau pelukan dari keduanya nanti beberapa orang saat adengan akan di sirami air diantara keduanya. Tradisi ini sebagai wujud kegembiraan setelah menjalankan Hari Raya Nyepi 

Nah itulah tradisi dan budaya yang ada di Bali sebenarnya banyak sekali tradisi dan budaya yang dimiliki masyarakat Bali nanti ke depannya aku akan bagikan juga ke kalian ya, semoga bermanfaat
Baca Juga