Makna Salam Om Swastiastu Bagi Umat Hindu
Makna Salam Om Swastiastu Bagi Umat Hindu
Makna Salam Om Swastiastu Bagi Umat Hindu
Salam Om Swastyastu ini berasal dari beberapa suku kata, nah berikut adalah penjelasan dan makna dari salam Om Swastyastu bagi umat Hindu. kata Om adalah aksara suci untuk Sang Hyang Widhi. sedangkan kata Swastyastu terdiri dari kata-kata Sansekerta: SU + ASTI + ASTU, Su artinya baik, Asti artinya adalah, Astu artinya mudah-mudahan. Jadi dengan demikian arti keseluruhan salam OM SWASTYASTU adalah Semoga ada dalam keadaan baik atas karunia Sang Hyang Widhi.
Salam Om Swastyastu ini berasal dari beberapa suku kata, nah berikut adalah penjelasan dan makna dari salam Om Swastyastu bagi umat Hindu. kata Om adalah aksara suci untuk Sang Hyang Widhi. sedangkan kata Swastyastu terdiri dari kata-kata Sansekerta: SU + ASTI + ASTU, Su artinya baik, Asti artinya adalah, Astu artinya mudah-mudahan. Jadi dengan demikian arti keseluruhan salam OM SWASTYASTU adalah Semoga ada dalam keadaan baik atas karunia Sang Hyang Widhi.
Om Swastiastu, saat ini kembali saya akan mencoba menulis ulang tentang makna dari salam yang sering diucapkan oleh umat Hindu ketika bertemu dengan orang lain. Om Swastiastu (Panganjali Umat) merupakan salam yang sudah biasa diucapkan oleh umat Hindu dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu Om Swastiastu juga sekarang telah menjadi salam resmi dalam sidang-sidang Dewan Perwakilan maupun pertemuan resmi lainnya, adapun maksud dari salam tersebut adalah sapaan sekaligus doa untuk lawan bicara agar orang tersebut selalu diberkahi oleh Ida Sang Hyang Widhi / Tuhan yang Maha Esa.
Makna Salam Om Swastiastu Bagi Umat Hindu
Selain itu salam Om Swastyastu juga sering diucapkan oleh pejebat negara ketika membuka pidatonya di depan umum dan termasuk juga tokoh bijak seperti Mario Teguh juga sering kali mengucapkan salam Om Swastyastu ini dalam sebuah acara di Televisi swasta sebelum memulai acara tersebut dan masih banyak sekali orang mengucapkan salam Om Swastyastu ini.
Kata Swastyastu ini berhubungan erat dengan simbol suci agama Hindu yaitu Swastika yang merupakan dasar kekuatan dan kesejahteraan Buana Agung (Makrokosmos) dan Buana Alit (Mikrokosmos). Bentuk Swastika ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan galaksi atau kumpulan bintang-bintang di cakrawala yang merupakan dasar kekuatan dari perputaran alam ini. Keadaan alam ini sudah diketahui oleh nenek moyang kita sejak dahulu kala dan lambang Swastika ini telah ada beribu-ribu tahun sebelum Masehi.
Kamus Bahasa Bali Kata “Swastyastu” berasal dari kata suasti, yang berarti selamat, menjadi suastiastu yang berarti semoga selamat. Kamus Kawi-Bali “Swastyastu berasal dari kata swasti yang berarti raharja, rahayu, bagia, dan rahajeng. Astu yang berarti dumadak, patut, sujati, sinah. Kata astu berkembang menjadi “Astungkara” yang berarti puji, alem dan sembah. Sehingga “swastyastu” berarti semoga selamat, semoga berbahagia.
Kamus Jawa Kuna-Indonesia “Swasti” berarti kesejahteraan, nasib baik, sukses; hidup, semoga terjadilah (istilah salam pembukaan khususnya pada awal surat atau dalam penerimaan dengan baik). Sedangkan “astu” memiliki 2 arti yaitu: 1. Semoga terjadi, terjadilah…. (seringkali pada awal sesuatu kutuk, makian, berkah, ramalan), pasti akan….. 2. Nyata-nyata, sungguh-sungguh (campuran dengan “wastu”?). Kata "astu" berkembang menjadi “astungkara” yang berarti berkata “astu”, mengakui, mengiyakan dengan segan, perkataan “astu”. Dari pengertian tersebut kata “swastyastu” berarti semoga terjadilah nasib baik, sungguh sejahtera.
Kamus Sanskerta-Indonesia “Svasti” berarti hujan batu es, salam, selamat berpisah, selamat tinggal. Berkembang menjadi “svastika”, “svastimukha”, “svastivacya”. Kata svastika berarti tanda sasaran gaib, tidak mendapat halangan, pertemuan empat jalan, lambang agama Hindu. Svastimukha berarti yang belakang, terakhir, penyanyi, penyair. Svastivacya berarti salam ucapan selamat. Kata “astu” berarti sungguh, memuji. Dari pengertian kedua kata tersebut dapat disimpulkan “svastiastu” berarti menyatakan selamat berpisah.
Dari beberapa pengertian kata dalam kamus-kamus tersebut, dapat ditarik sebuah benang merah yang saling terkait satu sama lainnya yaitu: pengertian “Swastyastu” dalam kamus Bahasa Bali, Kawi Bali dan Jawa Kuna memiliki pengertian yang hampir sama, yaitu berarti semoga selamat, semoga bahagia, semoga sejahtera. Sedangkan dalam kamus Sanskerta berarti pernyataan selamat berpisah, selamat tinggal kata “astu” sebagai penutup hanya mempertegas kata “svasti” yang memang memiliki arti semoga, selamat berpisah, selamat jalan.
Jadi ketika orang mengucapkan salam Om Swastiastu ini sudah barang tentu kita mengucap salam kepada orang lain dan sekaligus juga mengucapkan doa kepada Ida Sang Hyang Widhi wasa supaya kita selalu dalam keadaan baik atas anugerahNya. Biasanya ketika orang mengucapkan Om Swastiastu kepada orang lain maka orang lain juga akan membalas salam tersbut dengan mengucapkan kata salam yang sama yakni Om Swastiastu.
Namun dalam hal lain salam Om Swastiastu diakhiri dengan ucapan salam lain seperti Om Santhi,Santhi,Santhi Om. Misalnya dalam sebuah pidato seseorang memulainya dengan mengucap salam Om Swstyastu dan diakhir pidato mengucapkan salam Om Santhi,Santhi,Santhi Om. Jadi seperti itulah penjelasan dari makna salam Om Swastiastu, semoga bermanfaat dan saya akhiri tulisan ini dengan Paramasanthi. Om Santhi,Santhi,Santhi Om
Makna Salam Om Swastiastu Bagi Umat Hindu
Selain itu salam Om Swastyastu juga sering diucapkan oleh pejebat negara ketika membuka pidatonya di depan umum dan termasuk juga tokoh bijak seperti Mario Teguh juga sering kali mengucapkan salam Om Swastyastu ini dalam sebuah acara di Televisi swasta sebelum memulai acara tersebut dan masih banyak sekali orang mengucapkan salam Om Swastyastu ini.
Kata Swastyastu ini berhubungan erat dengan simbol suci agama Hindu yaitu Swastika yang merupakan dasar kekuatan dan kesejahteraan Buana Agung (Makrokosmos) dan Buana Alit (Mikrokosmos). Bentuk Swastika ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan galaksi atau kumpulan bintang-bintang di cakrawala yang merupakan dasar kekuatan dari perputaran alam ini. Keadaan alam ini sudah diketahui oleh nenek moyang kita sejak dahulu kala dan lambang Swastika ini telah ada beribu-ribu tahun sebelum Masehi.
Kamus Bahasa Bali Kata “Swastyastu” berasal dari kata suasti, yang berarti selamat, menjadi suastiastu yang berarti semoga selamat. Kamus Kawi-Bali “Swastyastu berasal dari kata swasti yang berarti raharja, rahayu, bagia, dan rahajeng. Astu yang berarti dumadak, patut, sujati, sinah. Kata astu berkembang menjadi “Astungkara” yang berarti puji, alem dan sembah. Sehingga “swastyastu” berarti semoga selamat, semoga berbahagia.
Kamus Jawa Kuna-Indonesia “Swasti” berarti kesejahteraan, nasib baik, sukses; hidup, semoga terjadilah (istilah salam pembukaan khususnya pada awal surat atau dalam penerimaan dengan baik). Sedangkan “astu” memiliki 2 arti yaitu: 1. Semoga terjadi, terjadilah…. (seringkali pada awal sesuatu kutuk, makian, berkah, ramalan), pasti akan….. 2. Nyata-nyata, sungguh-sungguh (campuran dengan “wastu”?). Kata "astu" berkembang menjadi “astungkara” yang berarti berkata “astu”, mengakui, mengiyakan dengan segan, perkataan “astu”. Dari pengertian tersebut kata “swastyastu” berarti semoga terjadilah nasib baik, sungguh sejahtera.
Kamus Sanskerta-Indonesia “Svasti” berarti hujan batu es, salam, selamat berpisah, selamat tinggal. Berkembang menjadi “svastika”, “svastimukha”, “svastivacya”. Kata svastika berarti tanda sasaran gaib, tidak mendapat halangan, pertemuan empat jalan, lambang agama Hindu. Svastimukha berarti yang belakang, terakhir, penyanyi, penyair. Svastivacya berarti salam ucapan selamat. Kata “astu” berarti sungguh, memuji. Dari pengertian kedua kata tersebut dapat disimpulkan “svastiastu” berarti menyatakan selamat berpisah.
Dari beberapa pengertian kata dalam kamus-kamus tersebut, dapat ditarik sebuah benang merah yang saling terkait satu sama lainnya yaitu: pengertian “Swastyastu” dalam kamus Bahasa Bali, Kawi Bali dan Jawa Kuna memiliki pengertian yang hampir sama, yaitu berarti semoga selamat, semoga bahagia, semoga sejahtera. Sedangkan dalam kamus Sanskerta berarti pernyataan selamat berpisah, selamat tinggal kata “astu” sebagai penutup hanya mempertegas kata “svasti” yang memang memiliki arti semoga, selamat berpisah, selamat jalan.
Jadi ketika orang mengucapkan salam Om Swastiastu ini sudah barang tentu kita mengucap salam kepada orang lain dan sekaligus juga mengucapkan doa kepada Ida Sang Hyang Widhi wasa supaya kita selalu dalam keadaan baik atas anugerahNya. Biasanya ketika orang mengucapkan Om Swastiastu kepada orang lain maka orang lain juga akan membalas salam tersbut dengan mengucapkan kata salam yang sama yakni Om Swastiastu.
Namun dalam hal lain salam Om Swastiastu diakhiri dengan ucapan salam lain seperti Om Santhi,Santhi,Santhi Om. Misalnya dalam sebuah pidato seseorang memulainya dengan mengucap salam Om Swstyastu dan diakhir pidato mengucapkan salam Om Santhi,Santhi,Santhi Om. Jadi seperti itulah penjelasan dari makna salam Om Swastiastu, semoga bermanfaat dan saya akhiri tulisan ini dengan Paramasanthi. Om Santhi,Santhi,Santhi Om
Posting Komentar